Tangisan itu tidak banyak orang yang dapat merasakannya. Karena
kebanyakan orang saat itu sedang terlelap di atas tempat tidurnya.
Tangisan itu lahir dari lubuk hati seorang hamba. Tangisan yang
tulus, menaungi relung jiwa yang tak ada habisnya di tempa oleh nafsu.
Kini hamba itu menangis lagi. Setiap malam hamba itu
menangis menyesali perbuatannya pada hari itu. Memohon maaf, meminta ampun
kepada Allah. Dia menceritakan, mencurahkan segala isi hatinya kepada Allah. Dengan
harapan agar Allah menyayangi diriNya, terus memperhatikanNya, dan menjaganya
dari segala macam cobaan di dunia.
Orang itu mungkin bisa tegar di hadapan manusia. Seolah-olah
dia tidak memiliki masalah yang membuat hatinya risau. Di saat orang lain
menahan senyumnya. Dia pantang menyerah untuk membuat orang lain bahagia dengan
senyumnya. Namun tidak ketika pada malam hari. Sengaja dia tidur lebih cepat
untuk memudahkannya bangun pada jam itu. Jam dimana Allah swt turun ke dunia
untuk mencari hambaNya yang meminta ampun dan meminta sesuatu kepadaNya.
Orang itu bangun pada jam tersebut. Sejenak dia berpikir
mencoba untuk mengingat-ingat apa saja yang telah ia lakukan hari itu. Kemudian
ia pun berwudhu, dengan perlahan air itu membahasi wajah, tangan, kepala,
telinga dan kakinya. Setelah wudhu ia pun menggelarkan sejadah. Dia luruskan
niatnya ibadah semata-mata kepada Allah. Kemmudian ia pun melaksanakan shalat. Rakaat
pertama ia membaca surah Al-Fatihah kemudian membaca surah yang mudah ia baca.
Namun saat itu ia teringat atas segala dosa-dosa yang pernah
ia lakukan. Ia sadar bahwa selama ini bukan besar-kecilnya dosa yang ia
lakukan. Namun kepada siapa kita berdosa. Kepada siapa kita tidak patuh.
Kini tangisan itu kembali muncul. Tangisan yang dapat
menyelamatkan dirinya dari api neraka. Tangisan yang benar-benar tulus. Pengharapan
ampunan dari seorang hamba agar senantiasa Allah swt menyayangi dirinya.
Tangisan itu tidak semua orang pernah mendapatkannya. Hanya hambaNya
yang bersungguh-sungguh dalam bertaubat lah yang memiliki kesempatan untuk
mendapatkannya.
Sesungguhnya Allah sangat menyukai hambaNya yang bertaubat. Karena Tangisan yang murni itu muncul dari lubuk hati sebagai tanda penyesalan oleh hamba kepada Allah.
0 comments
Terimakasih dah dibaca. semoga bermanfaat :)