Bismillah..
Entah kenapa jadi ane pengen nulis. keminum apa atau kejedot apa juga gak tau. yah, daripada semangatnya ilang lebih baik langsung dimanfaatin aja.. :)

Hari ini ane ingin nulis mengenai sesosok yang berharga. ya sosok yang begitu berharga. masing-masing dari kita memilikinya. karena tanpanya kita tak pernah lahir.

jadi siapa? tau? ibu? bukan yang ane bicarakan ini adalah sosok yang berharga seorang penopang keluarga, pemimpin keluarga, yang mencari nafkah buat istri dan anak-anaknya.

ya, Dia adalah Ayah.
Sosok yang begitu berharga bukan? :)

sebenarnya jadi pengen nulis ini karna kebetulan Bokap ane lagi sakit. dan sekali-sekali kenapa ane gak coba buat artikel khusus buat Bokap ane. loh kok jadi sok gaul segala pakai "Bokap"?! kita pakai Ayah aja ya, supaya lebih santun.. :)

Ayah, aku lihat raut wajahmu semakin tua. namun semangatmu mencari nafkah tak pernah hilang. tak pernah ku dengar ayah mengeluh lelah, malas, atau bosan.

Ayah, jangan lah ayah memaksakan diri tuk bekerja terlalu keras, anakmu ini mulai tau, mulai paham dengan amanah besar yang kau pegang ini. tapi sekali2 lah istirahat.

Ayah, tak tahan rasanya melihat mu sakit. andaikan sakit bisa di transfer, transfer saja sakit ke anakmu ini. anakmu ini masih muda yah, masih kuat, lagian anakmu ini juga masih belum bekerja. toh anakmu ini bukan tulang punggung keluarga. anakmu ini masih seorang "peminta" dirumahmu yah.

Ayah,Terima kasih atas pengajaran yang telah engkau berikan selama ini. dalam diammu mempunyai makna. dalam marahmu ada api harapan yang besar menyala dipunggungmu, dalam senyummu seolah-olah kau tau apa yang ku inginkan.

Ayah, masih banyak yang ingin anakmu ini tulis mengenai kebaikanmu. tapi tentulah artikel ini akan sangat panjang sekali apabila anakmu ini tulis semua kebaikanmu.

Ayah, wajahmu semakin tua, anakmu semakin gagah, panjang umur ya Ayah. :) aamiin