#19 sedikit berbagi

Assalamu’alaikum.. Sudah sepantasnya ane mulai tulisan ini dengan kalimat Bismillahhirrahmannirrahiim. Semoga setelah kalimat itu ter...

Assalamu’alaikum..

Sudah sepantasnya ane mulai tulisan ini dengan kalimat Bismillahhirrahmannirrahiim. Semoga setelah kalimat itu terucap tulisan ini akan menjadi lebih bernilai dan bermanfaat bagi yang membacanya.

Sudah seharusnya ane memuji kepada Allah SWT yang telah menghapus keraguan didalam hatiku, dan menggantikan keraguan itu dengan menempatkan islam di keseharian hidupku.

Tak lupa juga ane bershalawat kepada Muhammad SAW, sosok manusia yang wajib diteladani. Di puji namun tidak berlebihan. Sosok yang begitu sederhana dengan senyuman yang menghapus kerisauan bagi yang melihatnya.

Pada hari ini ane agak sedikit frontal membagi kisah tentang pengalaman hidup ane di Bulan Ramadhan ini (ane nulisnya sewaktu bulan Ramadhan).

Seperti biasa sebelum bulan ramadhan banyak muslim maupun muslimah yang sudah menargetkan apa-apa yang harus dicapai pada bulan ramadhan ini. Dan ane juga mengikutinya dan Alhamdulillah sudah tertulis beberapa target yang ingin dicapai.

Namun dalam kenyataannya seiring menjalani hari di bulan Ramadhan entah kenapa diri ane dengan target itu semakin menjauh. Kesibukan-kesibukan ane yang datang dengan bertubi-tubi menghampiri ane. Dan ane juga paham bahwa itu adalah sebuah amanah. Tapi yang membingungkan ane kenapa amanah itu harus mengorbankan target-target yang ane telah buat?

Di bulan ramadhan ini ane diamanahi sebagai pjs salah satu organisasi namun kebetulan ane juga menjabat sebagai koor kaderisasi di organisasi tersebut. Selain itu ada juga tugas PKM yang harus diselesaikan karena jadwal waktu persentasinya  yang semakin dekat. Setelah itu ana juga diamanahi sebagai peminta ttd proposal jrmn  untuk diserahkan ke fakultas maupun rektorat.

Dimulai dari amanah pjs, amanah ini mengharuskan ane untuk selalu hadir apabila organisasi ini mengadakan syuro(rapat). Ya tidak sulit, namun ana harus berangkat sejauh 30 Km untuk mengikuti syuro tersebut. Kemudian juga mengharuskan mengikuti acara yang mengundang organisasi kami untuk datang. Ane lepas untuk ikut satu acara karena lalai dan ane cemasnya minta ampun.

Amanah kedua sebagai koor kaderisasi, ana dan kawan2 bersepakat untuk membuat taujih singkat lewat sms setiap hari di bulan ramadhan. Yah walaupun seiring berjalannya waktu ada saja yang lupa walau sudah diingatkan.

Amanah ketiga berkaitan dengan PKM, ini yang benar-benar menguras tenaga dan waktu. 3 hari secara berturut-turut ane dan dua teman kelompok ane yang lain berusaha untuk menyelesaikannya sebelum waktu persentasi. Dan tebak 3 hari ane bolak-balik bjb-bjm.

Amanah keempat tentang proposal jrmn, rencananya dari organisasi ana diundang untuk berhadir dalam acara seminar nasional dan muskernas ke palangkaraya. Rencananya 4 orang dikirim kesana dan memakan biaya sebesar 10 juta.

Disamping itu ana juga memiliki amanah sebagai pengirim sms informasi yang dikirim untuk 27 orang di organisasi ana. Juga 9 orang untuk angkatan kuliah ane.

Seiring berjalannya waktu, terkurasnya tenaga pikiran dan harta. Perjalanan dari bjm ke bjb kemudian balik lagi ke bjb-bjm secara bertubi-tubi  membuat stamina ane sangat menurun. Ane pun sempat sakit di bulan ramadhan ini. Alhasil ane tidak bisa berpikir dengan baik. Tubuh ane lemah. Bahkan untuk makan sahur pun susah. Namun amanah ini tidak bisa dibiarkan dan ane coba untuk menyelesaikan semuanya.

Akan tetapi mau bagaimana lagi, tidak semua amanah yang ane emban berjalan lancar. Dan ane takut ane dianggap tidak kompeten dalam menjalankan amanah ini. Padahal sebenarnya ane sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankannya.

Ane melihat kepada diri ane pribadi. Apakah ada yang salah dengan sikap ane, apa ane terlalu sok untuk mencoba memegang semua amanah itu. Atau memang ane yang tidak mampu. Astaghfirullah, begitu banyak pengaruh negatife yang bergentayangan di pikiran sekarang ini.

Ane mencoba untuk mencari solusi lewat agama yang ane emban. Ana kembalikan aktifitas ane kepada hal-hal yang baik menurut ane. Ane paksakan diri ane sambil berharap bahwa Allah akan membimbing ane menuju jalan keluar yang bahagia. Semoga amanah ini membuat ane menjadi muslim yang lebih kuat.

Ane menemukan sebuah kata yang menarik dari video yang telah ane tonton. Kata-katanya itu seperti ini :

Do you take time to genuinely talk to your creator?

Yang artinya kurang lebih seperti ini :

Apakah kamu sudah memberikan waktu untuk “berbicara” sungguh- sungguh pada penciptamu?

 Wassalam.


You Might Also Like

0 comments

Terimakasih dah dibaca. semoga bermanfaat :)

Flickr Images