Raihan dan Kain Putih Sang Nenek

Seorang nenek tua bersama cucunya sedang duduk bersama di teras rumahnya. Cucunya berumur 2 tahun sedangkan sang nenek berumur 62 tahun. S...

Seorang nenek tua bersama cucunya sedang duduk bersama di teras rumahnya. Cucunya berumur 2 tahun sedangkan sang nenek berumur 62 tahun. Sang nenek sangat menikmati saat-saat bersama cucu tercintanya. Seorang laki-laki bernama Raihan. Wajahnya manis nan imut membuat sang nenek menyayangi dirinya.

Sang nenek mempunyai sehelai kain berwarna putih yang sering ia gunakan untuk menyelimuti Raihan. Kain itu senantiasa menghangatkan Raihan ketika ia kedinginan. Kain itu juga yang digunakan untuk mengelap sisa-sisa makanan di mulut Raihan yang masih sangat belia itu.

“Ba ba ba” raihan menyahut. Tangannya yang mungil menyentuh wajah sang nenek. Sang nenek hanya tersenyum kemudian bernyanyi dengan nada yang merdu.

Tiga tahun kemudian.

Raihan berumur 5 tahun. Sang nenek berumur 65 tahun. Raihan kini sudah bisa berjalan. Bahkan sedikit berlari. Raihan ternyata anak yang aktif. Tak henti-hentinya ia berlari dan bermain. Kemudian tertawa dengan tawa yang nyaring. Namun sang nenek, semakin renta dan semakin sulit berjalan. Tapi sang nenek tetap menyelimuti Raihan dengan kain putih ketika tidur, dan menyeka sisa-sisa makanan dari mulut Raihan yang berhamburan dengan kain itu juga.

Raihan ternyata hanya bisa tidur dengan berselimut kain putih itu. Ia sempat menangis dan merengek karena sang nenek belum datang untuk menyelimutinya. Namun setelah sang nenek datang dan menyelimutinya. Ia tertidur pulas. Sangat pulas.

5 tahun kemudian.

Raihan berumur 10 tahun. Sang nenek berumur 70 tahun.  Raihan kini bersekolah. Seragam merah putih kini menghiasi hari-harinya. Ia berlari menuju sekolah, dan pulangnya juga dengan berlari. Raihan ternyata anak yang pintar. Ia juara satu di kelasnya. Ia jago matematika dan jago olahraga. Mata sang nenek bercucuran air mata ketika melihat rapotnya. Nilai 9 berjejer rapi. 

Raihan yang dulu suka menangis itu kini tak cengeng lagi. Ia bahkan tidak marah jika harus mengantri mandi dengan teman-teman yang lain. Namun tetap kain putih dari nenek tersebut tetap menemani tidurnya.

10 tahun kemudian.

Sang nenek mulai sakit-sakitan.

Raihan berumur 20 tahun. Sang nenek berumur 80 tahun. Raihan kini sedang berkuliah di universitas terkemuka. Universitas favorit yang menjadi incaran siswa-siswa yang lulus SMA dari seluruh indonesia. Ia kuliah dengan mengambil jurusan Teknik mesin. Raihan punya mimpi untuk menjadi penemu yang akan bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Raihan selalu menemani nenek ketika dirumah. Sebab hanya setahun sekali ia bisa bertemu dengan neneknya. Ia harap-harap cemas dengan keadaan sang nenek yang semakin parah. Namun sang nenek hanya berpesan. Belajarlah yang rajin dan wujudkanlah cita-citamu. 

Entah kenapa Raihan selalu membawa kain putih pemberian sang nenek setiap kemanapun pergi. Meski kini kondisinya tidak bisa lagi dibilang kain putih. Kain tersebut telah lusuh dan warnanya mulai menguning.

10 tahun kemudian.

Raihan berumur 30 tahun. Sang Nenek telah meninggal di usia 85 tahun. 

- Bersambung -

You Might Also Like

0 comments

Terimakasih dah dibaca. semoga bermanfaat :)

Flickr Images