­

#23 Mesir diserang | umat muslim dibunuh. Apa yang akan kita lakukan ?

Assalamu’alakum. Keheningan malam hari ini sangatlah sunyi. Hingga banyak membuat insan-insan terlelap di atas tempat tidurnya, me...


Assalamu’alakum.

Keheningan malam hari ini sangatlah sunyi. Hingga banyak membuat insan-insan terlelap di atas tempat tidurnya, mengistirahatkan tidurnya. Menikmati mimpi demi mimpi yang muncul di dalam pikirannnya. Ya, suasananya tenang sekali disini. Sangat aman. Hening, hening dan hening.

Namun, sedikit kita mengintip ke belahan bumi yang lain. Ada apa disana? Keadaan berbalik dari yang kita rasakan disini. Saudara-saudara kita yang disana. Mereka tidak bisa tidur, Mereka terjaga. Karena menjaga anak-anak mereka, menjaga istri mereka, menjaga saudara mereka. Mereka terus diliputi kewaspadaan. Kalau-kalau diserang secara tiba-tiba. Tidak ada mimpi yang terlintas dipikiran mereka. Mata mereka melihat kesana kemari mengamati kondisi di sekitar. Mereka tidak aman sahabat.. tidak aman.

***

2 Paragraf diatas seperti sebuah cermin yang bukan cermin biasanya. Cermin itu memantulkan hal sebaliknya. Yang biasa menjadi tidak biasa, yang asalnya berwarna putih menjadi warna hitam, Kesenangan menjadi ketakutan. Tak dapat dipungkiri memang itulah kondisi sekarang. Kondisi Negara Indonesia dengan Negara Mesir, Pakistan, Afganisthan, Irak, Syria, dan lain-lain

Aku tak habis pikir dimana-mana umat muslim selalu diserang. Padahal apa salah kami kepada mereka, apakah kami yang lebih dulu memusuhi mereka. Apakah kami diperangi hanya karna kami mengatakan kalimat “Laillahailallah”. 

Namun, memang mungkin inilah cara Allah SWT menguji umat Muslim. Dimana dengan ujian itu maka akan terlihat lah, akan terbuka lah, akan tersingkap lah. Siapa yang benar-benar beriman kepada Allah SWT. Aku yakin Allah berkeinginan untuk mengangkat derajat mereka. Memberikan kesempatan kepada mereka untuk jihad fi sabilillah. Memberikan mereka peluang untuk menolong agama Allah. Aku yakin dan sangat yakin Insya Allah.

Tapi, disini Negara Indonesia aman-aman saja. Tidak ada suara tembakan peluru maupun ledakan bom disini. Semuanya tenang-tenang saja. Aku tidak tahu apakah kenikmatan ini adalah suatu hadiah dari Allah, ataukah? Ah, aku tidak ingin berpikir yang macam-macam. Rencana Allah pastilah yang terbaik. Insya Allah.

Melihat semua itu, adakah hati kita tergetuk wahai muslim/ah indonesia? Adakah kita merasa prihatin kepada mereka? Ataukah berita itu hanya kau anggap seperti angina yang lewat? 

Dimana empati kita?

Dimana nurani kita?

Apakah hati kita sudah mengeras, ataukah kita sudah melalaikan diri karena kenikmatan yang malah menjadi bumerang bagi kita?

Aku telah bertanya kepada beberapa orang lewat sms yang isinya sebagai berikut :

“ Assalamu’alaykum.. Ust, Melihat pemberitaan di media yang memberitahukan saudara-saudara muslim di negeri seberang sedang diserang oleh orang-orang yang membenci islam. Yang saya tanyakan apa yang terbaik yang bisa kita lakukan untuk mereka?”

Ya, setelah mendapatkan berita tersebut sebagai sesama saudaranya yang merupakan satu bangunan. Apabila ada bagian bangunan yang rusak maka bagian-bagian yang lain juga akan merasakannya. Aku tidak ingin menjadi muslim yang biasa yang hanya berdiam diri mengikuti alur. Dan inilah jawaban-jawaban dari mereka :

“1. Beritahukan kondisi ini ke umat yang belum tahu; 2. Berdoa, Tahajud, shalat, dan ibadah kita agar diberi kekuatan menghadapinya; 3. Jika ada teman2 yang sumbangan #save Egypt juga ikut”

“Disamping terus berdo’a, bangun opini via publikasi massa agar masyarakat luas tahu, juga media sosial, kampanyekan ke setiap hati orang mukmin dan cari jalur kontribusi buat kesana, lalu buat munashoroh”

“Untuk masalah itu kita bertanggung jawab pada apa yang ada diantara kita. Yang pasti kejadian itu ujian bagi yang ada disana. Kita perlu mendoakan. Mudahan sabar dan diberi kekuatan. Allah tidak pernah salah dalam menguji hambanya. Pada akhirnya kemenangan hanya milik Allah. Dan kita berdoa semoga kita istiqomah dan terus berdakwah dijalanNya.”

“Sementara ini, kita wajib mendoakan mereka dan memintakan pertolongan pada Allah SWT”

“Kamu doa untuk diri kamu sendiri dan mereka. Terus kamu maksimalkan waktu untuk I’dad (Menyiapkan diri untuk Jihad) Fisik, mental, wawasan dan persiapan lainnya. Kalau kamu masih mengerjakan pekerjaan yang sia-sia, seolah-olah kamu mengkhianati mereka. Wallahu a’lm”

Nah, Sahabat bagaimana pendapatmu? Apa yang akan kita lakukan?

Hadis riwayat Abu Musa ra. dia berkata:

Rasulullah saw. bersabda: Seorang mukmin terhadap mukmin yang lain adalah seperti sebuah bangunan di mana bagiannya saling menguatkan bagian yang lain. (Shahih Muslim No.4684)

Wassalam

You Might Also Like

0 comments

Terimakasih dah dibaca. semoga bermanfaat :)

Flickr Images