#31 Bentuk kasih sayang Allah

Assalamu’alaykum. Alhamdulillah mendapat kesempatan buat nulis lagi. Kesibukan kini telah merenggut waktuku dalam menulis. Namun kini ...

Assalamu’alaykum.

Alhamdulillah mendapat kesempatan buat nulis lagi. Kesibukan kini telah merenggut waktuku dalam menulis. Namun kini aku akan kembali berusaha untuk terus menulis dan semoga ini menjadi kebaikan bagi kita bersama. 

Seperti manusia-manusia yang lainnya diriku juga masih memiliki banyak kekurangan. Aku bukanlah seseorang yang mengincar kesempurnaan. Karna memang kesempurnaan hanyalah milik Allah. Aku hanya berharap agar setiap tindakanku yang benar Allah melipatgandakan pahalaku. Dan aku juga berharap agar setiap tindakanku yang salah dan melenceng. Allah senantiasa mengingatkanku agar kembali kepada jalan-Nya. yang tak lain itulah jalan kesempurnaan.


Seseorang yang pernah mendapati kasus didalam hidupnya, hingga dibawa kepengadilan. Tentulah pemerintah akan mencatat kasusnya tersebut kedalam catatan kriminal orang tersebut. Sekalipun setelah Dia mengakui perbuatan kesalahannya dan menjalani hukumannya. Sekalipun dia sudah bebas dari kasusnya tersebut. Jika kemudian orang itu meminta kepada pemerintah untuk menghapus catatan kasusnya tersebut karena Ia tak lagi bersalah. Pemerintah akan tetap menyimpan catatan kasus tersebut.

Sedangkan aku kagum dengan ampunan dari Allah. Seseorang yang bersalah. Dia telah berbuat dosa dan dosanya terbukti. Jika dia memohon ampunan. Allah tidak hanya membebaskannya dari dosa, tapi Allah juga menghapuskan catatan dosanya.

Dalam sebuah hadist, Allah membuat bagian dunia dimana dia berbuat dosa menjadi lupa. Jadi dunia tidak dapat bersaksi kepadanya. Malaikat yang menyaksikannya berbuat dosa pun juga dibuat lupa oleh Allah. Bagian tubuh yang berbuat dosa juga dibuat lupa oleh Allah. Jadi di hari kiamat , tidak ada siapapun yang bersaksi melawannya.

Allah begitu Pengasih dan Pemurah. Itulah mengapa disebutkan dalam Al-Qur’an “Katakanlah kepada hamba-hambaku, Aku Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

Jadi ketika Allah mengekspresikan kasih sayang-Nya di dalam Al-Qur’an kita harus meperhatikan hal ini. Mungkin kita bisa mengartikan kalimat Al-Qur’an secara harfiyah. Namun seseorang harus bisa merasakan emosi yang tertuang didalam ayat tersebut. Karena memang tidak ada terjemahan untuk sebuah emosi.

Selagi masih hidup kita masih bisa melakukan taubat. Tapi ketika sudah meninggal maka tertutup lah pintu taubat. Bahkan Fir’aun mencoba bertaubat pada saat menjelang kematiannya. Tapi dikatakan kepadanya bahwa taubatnya sudah terlambat.

Allah telah memberikan kita kehidupan dan kesehatan. Jadi meskipun ada banyak dosa yang kita lakukan. Kita harus terus bertaubat. Allah akan menerima taubat yang tulus. Allah tidak akan meninggalkan seseorang dalam keadaan kecewa dan hampa.

“Kasih sayang Allah sangatlah luas. Meliputi seluruh langit dan bumi. Dan Allah menunggu dan rindu kepada hambaNya yang lalai untuk kembali kepadaNya dan memohon ampun kepadaNya. Dan ketika ada orang yang kembali kepada Allah setelah dia tersesat. Betapa senangnya Allah dengan hal itu.”

Maka, marilah senantiasa kita bertaubat kepada Allah atas kelalaian kita. Dan la tahzan (jangan bersedih) Allah sudah menyiapkan kado terindah bagi hambaNya yang bertaqwa. 

Ampunan

Wassalam

You Might Also Like

0 comments

Terimakasih dah dibaca. semoga bermanfaat :)

Flickr Images