catatan kehidupan
guru
Pengalaman
#32 Special for my teacher
Monday, November 25, 2013
Assalamu’alaykum.
Bukan apa-apa Cuma iseng. Mumpung hari ini adalah hari guru (25 November 2013) khusus hari ini aku buatkan artikel untuk mereka. Terkhususnya guru-guru ku.
Entah sudah berapa guru yang sudah mengajari saya baik itu guru-guru yang ada disekolah maupun guru-guru di luar sekolah. Jasa mereka tidak akan pernah mereka aku lupakan. Walaupun sebagiannya sudah lupa namanya. Hehe
Baiklah inilah daftar guru-guru yang sudah mengajari saya atau lagi mengajari saya dari waktu kecil sampai sekarang.
1. Ayah : (Beliau adalah guru abadi pertamaku)
2. Ibu : (Guru abadi pertama ku khusus wanita)
3. Ibu Betsi : Guru matematika SD.
Keteladanan beliau dan ketegasan beliau mengajar tidak diragukan lagi. Walaupun yang diajari beliau adalah anak SD beliau tidak segan-segan untuk bertindak tegas kepada muridnya. Saya ingat dulu pernah bermain-main diruang kelas dan menabrak meja guru yang pada saat itu ada segelas teh yang tumpah ke berkas-berkas yang dimiliki Ibu. Saya begitu takut dan menangis saat itu. Namun setelah ibu tau ibu tidak marah sama sekali. Maafkan aku Ibu)
4. Ibu Eri : Guru matematika SMP.
Guru matematika ini yang menginspirasi saya. Beliau selalu membawa penggaris dan kapur sendiri dalam mengajar. Betapa beliau mempersiapkan sesuatunya dengan baik. Cara beliau mengajar juga sangat menarik. Saat murid dipenuhi dengan rumus-rumus matematika yang ribet dan semrawut. Ibu juga memberikan beberapa kisah menarik dan lucu. Kadang murid beliau sendiri yang dijadikan objek kisah beliau. Kata-kata beliau yang masih ku ingat sampai sekarang adalah saat aku ingin memilih SMA karna saat itu sudah mau lulus SMP. Waktu itu aku memilih sekolah yang boleh dibilang favorit namun aku juga tidak yakin akan sekolah disitu karena sekolah tersebut menarik tarif SPP yang mahal. “Kamu mau sekolah yang mepet sawah lagi?!” Kata-kata itu keluar sesudah ibu itu mengetahui niatku yang tidak ingin ke SMA tersebut. Kata-kata tersebut seketika menghujam pikiranku. Dan akhirnya meyakinkanku untuk tetap memilih sekolah SMA tersebut.
Dan yang paling kuingat satu hal lagi dari pandangan ibu kepadaku adalah “Kamu itu pinter Pras. Tapi kamu tu sering terlambat” #ppfft Maafkan saya ya bu.
4. Ibu Rusmariyati : Guru matematika SD.
Jujur Ibu ini yang paling galak saat itu dalam hal mengajar. Banyak membuat murid ketakutan apabila tidak mengerjakan PR. Bahkan aku dulu diberikan gelar “Raja kada peingatan” hanya karena sering tidak mengerjakan PR. Maafkan saya ya bu. Waktu itu saya masih nakal. Hehe Namun kini aku sering ketemu Ibu tersebut dan alhamdulillah senang rasanya bisa kembali bertemu Ibu.
5. Ibu Leti : Guru IPS SD
Ketika ujian ibu ini menggambar dua mata di papan tulis. Dan ibu tersebut keluar ruangan dan tidak mengawas kami. Ibu bilang “dua mata ini yang mengawas kalian”. Namun tetap saja kami becontekan. Hehe
Mungkin 5 itu dulu yang saya sampaikan di artikel kali ini. Nanti InsyaAllah akan aku update secara berkala sambil mengingat-ingat kembali masa-masa itu. Ya masa-masa yang penuh canda dan tawa.
“Terimakasih wahai guruku. Jasamu takkan ku lupa. Tekadmu kini ku genggam. Kan ku cerdaskan generasi ini. Hingga kulihat senyumanmu yang dulu. Sejak dulu sampai sekarang kalian adalah guruku.”
Dan saya juga sangat berharap untuk guru-guru masa kini maupun yang akan datang. Generasi ada ditangan kalian. Apa yang kalian ajarkan sekarang memiliki dampak untuk masa depan. Jadi berjuanglah wahai guru di seluruh dunia. Kami juga akan terus berusaha.
- Selamat Hari Guru -
wassalam
0 comments
Terimakasih dah dibaca. semoga bermanfaat :)