Alam ini sungguh sangatlah indah. Allah memang maha Baik. Selain Dia telah membuat tempat dimana kita bisa hidup. Dia juga yang membuat tempat itu dengan segala keteraturannya, dengan segala kecantikannya, dengan segala sifatNya yang Maha Mulia untuk kebaikan makhlukNya.

Sungguh bisa dipastikan tidak ada manusia satupun yang sanggup mengatakan bahwa alam ini tidaklah sempurna. Tidak ada manusia yang setega itu mengatakan bahwa alam ini selain dari kata yang bermakna keindahan. 

Allah telah menciptakan alam ini untuk dinikmati oleh makhluk yang tinggal didalamnya. Yang dengannya tumbuhan mampu melangsungkan kehidupannya, hewan, maupun manusia. Gunung yang menjulang tinggi, sungai yang mengalir dengan jernih, air terjun, pantai, laut yang biru Betapa indahnya alam tersebut.

Namun kini, mungkin beberapa daerah yang kita lihat masih terlihat indah, terlihat jernih, dengan segala kehijauan yang sangat menyejukkan mata disetiap daun-daunnya. Di daerah lain Berubah 180 derajat. Bagaimana tidak? Sungai tak lagi mengalir dengan jernih. Pegunungan yang gundul.  Lihatlah sendiri. Entah karena sikap manusia yang betul-betul serakah. Sehingga tidak memikirkan lagi bahwa alam ini haruslah dijaga. Kemudian diambil kemanfaatannya dengan berlebihan atau keinginan penuh untuk memperbanyak harta lewat alam yang dikurasnya. Aku tak tau!

Kini, Alam itupun menjerit. Karena tak tahan dengan sikap manusia yang memperlakukannya semena-mena. Membiarkan sampah yang tertumpuk. Daerah tambang yang mengubah gunung menjadi danau. Mengubah hutan menjadi padang yang luas. Dan masih banyak lagi.

Sungguh, kalaupun alam ini bisa marah. Mungkin alam ini akan mengeluarkan segala keluh kesahnya. Tapi tentulah dibalik itu terdapat hikmah yang bisa diambil oleh manusia. Letusan gunung misalnya. Kita tidak bisa memastikan kapan gunung itu akan meletus. Namun ketika gunung itu meletus tidak sedikit banyak manusia yang awalnya lupa kepada TuhanNya setelah kejadian itu dia kembali taat. Dan lihatlah, disekitar gunung itu. Tanah yang berada di daerah itu menjadi sangat subur. Tumbuh-tumbuhan kembali tumbuh dengan  cepat. Apakah ini tidak bisa kita jadikan pelajaran? Mungkin itu adalah sebuah peringatan dari yang Maha Kuasa untuk kita agar menjaga alam ini.

Banjir. Banjir datang bukankah secara tidak langsung memberikan teguran bagi kita. Dari cara kita membuang sampah. Sampai para arsitek yang harus memilih wilayah yang pas untuk membangun gedung. Bukankah itu merupakan sebuah teguran? Jangan bermain-main dengan alam.

Apakah kamu tega?

Bukankah kita selama ini memakan bagian dari alam ini? Begitu juga hari ini kan? Nasi yang kita makan berasal dari mana? Air yang kita minum? Bahan bakar untuk motor kita? Dan Apa yang membuat lampu kamarmu menyala?

Apakah kamu tega?

Setelah sekian banyak kita ambil manfaat yang diberikan alam ini kepada kita. Lantas tidak ada kah satupun perhatian kita kepada alam ini? 

Kawan, tidak ada kata terlambat selama terompet Israfil belum berbunyi. Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk memperbaikinya. Buktikan bahwa kita adalah manusia yang tahu terimakasih. Mari kita berikan rasa terima kasih kita kepada alam mulai dari hal yang paling kecil sekalipun. Satu contoh :

Buang lah sampah pada tempatnya.

Bisa?

***

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

Q.S Al-Baqarah : 164