catatan kehidupan
jihad
manfaat
Nasehat
#40 Kemana perginya semangat itu?
Friday, April 04, 2014
Seorang guru bertanya kepada murid-muridnya dengan suara agak keras. “Anak-anak, siapa yang ingin masuk surga??” Serempak semua murid menjawab dengan teriak dan mengangkat tangannya. “Saya saya saya Bu..” guru itu pun tersenyum kemudian bertanya kembali. “Siapa ya yang pagi tadi shalat shubuh??”
tiba-tiba suasana kelas terdiam hening. Nampak dua murid yang duduk didepan berbisik bersenggolan. “Eh, kamu shalat shubuh enggak?” teman disampingnya kemudian menjawab dengan gelengan kepalanya. “Katanya mau masuk surga. Kok gak shalat shubuh. Bangunnnya telat ya?” guru tersebut melanjutkan pertanyaan sambil berjalan mendekati murid. “Iyaaaa Bu” Teriak murid dengan serempak. Kemudian guru tersebut mengusap salah satu kepala murid sambil berkata “Nak, kalau ingin masuk surga jangan lupa shalat subuhnya ya. Meskipun susah. Tapi itulah tantangannya. Kamu pasti bisa!” Kata-kata Ibu tersebut seakan-akan memasuki relung hati murid tersebut. Kata-kata yang berisi semangat kebangkitan. Seolah-olah murid-murid itulah yang menjadi tumpuan generasi harapan. “Iya bu. Insya Allah” jawab murid tersebut dengan senyum yang mengembang..
***
Sulit di bayangkan di zaman sekarang. Semua umat muslim ketika shalat shubuh menunaikannya di masjid. Masjidnya penuh. Penuh dengan orang yang merindukan Tuhannya. Dibalik raganya hatinya luluh akan ayat Tuhannya. Didalam batinnya akalnya takluk terhadap titah Tuhannya.
kemana perginya semangat itu?
Kaum yahudi takut. Ya, mereka takut ketika umat muslim berbondong-bondong untuk shalat shubuh di masjid. Mereka tidak ingin ketakutan mereka semakin menjadi-jadi. Hingga mereka terus berpikir bagaimana caranya agar umat muslim tetap diam tidak mmaju sedikitpun.
Kekuatan itu pada shalat shubuh kawan. Mereka yang ingin sukses dalam kehidupannya cobalah tengok orang yang terlebih dahulu sukses. Kebanyakan dari mereka bengun pagi. Shalat shubuh! Begitu bannyak rahasia yang rasulullah beberkan mengenai keutamaan shalat shubuh. Rasulullah pernah mengatakan bahwa Apabila Seorang muslim tau betapa besarnya pahala yang didapat ketika melaksanakan shalat shubuh berjamaah, maka ia akan datang sekalipun dengan merangkak.
Pertanyaan? Coba diresapi baik-baik ayat ini. Mau kah kamu aku beri uang 10.000 kemudian kamu berjalan merangkak ke mesjid? Terlalu sedikit? Bagaimana kalau 1.000.000? masih tidak mau? Bagaimana kalau 1 M? mungkin sekarang kamu akan menjawab mau? Nah, ini menandakan bahwa pahala shalat shubuh berjamaah lebih besar dari uang 1 M!
Sangat aneh sekali kelihatannya. Kita yang ingin surga. Namun tidak melaksanakan amalan yang menjamin kedekatan kita dengan yang punya surga. Betapa munafiknya kita? Sungguh betapa munafiknya kita? Mau dibawa kemana keislaman kita? Bukankah shalat adalah salah satu ciri seorang muslim.
Terlepas dari lemahnya umat muslim sekarang. Boleh dibilang banyak yang terbuai dengan sifat-sifat keduniaan. Impian materialistis sehingga membuat lupa akan keindahan yang akan Allah berikan di surga.
Kisah agama seakan-akan hanyalah dongeng belaka. Syariat islam sekan-akan alat untuk mengekang kehidupan manusia. Maksiat semakin menjadi-menjadi. Syetan pun menyambutnya riang dan gembira.
Kemana perginya semangat itu?
Semangat para mujahid-mujahid yang telah syahid apakah tidak terwariskan kepad kita? Kalau tidak ada semangat itu. Maka bagaimana kita bisa menanyakan mengenai status kita sebagai seorang muslim?
Jangan, jangan pernah sia-siakan Islam. Islam adalah solusi totalitas untuk dunia dan akhirat.
Jangan, jangan pernah sia-siakan Islam. Karena islam lah kita bisa mengenal Allah.
Kalaupun ternyata hanya tinggal 1000 orang yang memiliki semangat itu di dunia. Biarkanlah aku termasuk didalamnya dengan cara membuat tulisan seperti ini.
Kalaupun ternyata hanya tinggal 100 orang yang memiliki semangat itu di dunia. Biarkanlah aku termasuk didalamnya dengan memantaskan diriku menjadi umat muslim. Menjadi hambaNya yang sebenar-benarnya.
Kalaupun ternyata hanya tinggal 10 orang yang memiliki semangat itu di dunia. Biarkan lah aku termasuk didalamnya. Kan ku tumpas kemaksiatan sebisaku, semampuku, sekuat apa yang ku bisa.
Kalaupun ternyata hanya tinggal 1 orang yang memiliki semangat itu di dunia. Biarakan lah aku termasuk didalamnya. Aku memang sendirian. Namun Allah bersamaku. Aku kuat karena Allah bersama ku.
Kalaupun ternyata tidak ada orang yang memiliki semangat itu di dunia.
Maka ya Allah, izinkanlah aku menumbuhkan semangat itu kedalam diriku. Kemudian kan kubawa keluarga ku, teman-temanku, guru-guruku, saudara-saudaraku, kaum muslimin dan muslimah. Hingga didalam hati mereka tumbuh kembali semangat itu. Dan kemenangan Islam kan berjaya kembali di bumi ciptaanMu.
0 comments
Terimakasih dah dibaca. semoga bermanfaat :)